
Madiun Pojokkota 15 / 07 / 2025
Dok. Pojokkota
SMAN 1 Wungu, Kabupaten Madiun, menyelenggarakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara serentak bersama SMA/SMK sederajat di seluruh Jawa Timur. MPLS tahun ajaran 2025/2026 ini dilaksanakan selama lima hari, mulai tanggal 14 hingga 18 Juli 2025, dan diikuti oleh 120 peserta didik baru kelas X yang terbagi dalam beberapa kelas.
Materi kegiatan MPLS mencakup:
- Hari 1: Mengenal Sekolah, Membangun Karakter Hebat
- Hari 2: Lingkungan Baru Aman, Nyaman & Menggembirakan
- Hari 3: Mengenali Diri, Raih Prestasi
- Hari 4: Bersama Kita Jaga, Bersama Kita Tumbuh
- Hari 5: Tunjukkan Dirimu, Kembangkan Potensimu
MPLS bertujuan membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mengenal aturan, budaya sekolah, serta membangun interaksi yang positif dengan seluruh warga sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk menumbuhkan motivasi belajar, semangat kebersamaan, dan pengembangan karakter siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Wungu Nunung Nurlaila, saat diwawancarai media Pojokkota mengatakan bahwa sekolah berkomitmen menyelenggarakan MPLS yang ramah dan mendidik sesuai dengan pedoman dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Materi yang diberikan tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga penguatan karakter dan potensi diri siswa.
Hari pertama MPLS juga dimeriahkan dengan pemutaran sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara daring. Dalam pesannya, beliau menyampaikan bahwa MPLS adalah awal pembentukan karakter siswa sebagai calon pemimpin masa depan. Ia juga menekankan filosofi khas Jawa Timur: teken, tekun, tekan.
Tema MPLS 2025 ini adalah “Ramah, Edukatif, Inklusif, Partisipatif, dan Adaptif”, yang mencerminkan transformasi paradigma pendidikan modern. Siswa juga dibekali pemahaman tentang nilai-nilai persatuan, bahaya perundungan, serta kewaspadaan terhadap judi online dan pinjaman ilegal.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa pelaksanaan MPLS tahun ini dirancang lebih panjang agar peserta didik lebih optimal dalam mengenal lingkungan dan kurikulum sekolah. Kurikulum baru memungkinkan siswa lebih awal menjajaki potensi dan minat mereka dalam jalur-jalur pembelajaran.
Penulis : Redaksi pojokkota